Bolehkah Orang Tua Memakan Daging Aqiqah Anaknya?
Soal:
Assalamu ‘alaikum Ustadz, apa kabar? Apakah orang tua boleh memakan daging aqiqah anaknya?
Abu ‘Ahdi
Jawab:
Wa’alaikum Salam akhi. Al-hamdulillah, kami sehat, semoga Antum dan keluarga juga demikian.
Hukum aqiqah sama dengan hukum kurban.
Pemiliknya boleh memakan sebagian darinya, menyedekahkan dan
menghadiahkannya. Karena menyembelih hewan untuk aqiqah anak termasuk
bab syukur kepada Allah. Dan apa yang dikeluarkan sebagai bentuk syukur
kepada Allah boleh dimakan sebagiannya. Oleh sebab itu, menjawab
pertanyaan di atas, orang tua (ayah dan ibu) boleh memakan daging aqiqah
atas anaknya.
Beberapa nash menerangkan tentang masalah ini. Di antaranya perkataan ‘Aisyah Radhiyallahu 'Anha tentang aqiqah ini,
يُجْعَلُ جَدُوْلًا ، يُؤْكَلُ وَيُطْعَمُ
“Dijadikan jadul, dimakan dan diberهkan untuk dimakan yang lain.” (Diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya: 5/532)
Dalam kamus al-Muhith (hal. 975)
disebutkan makna jadul, “al-jadlu: setiap tulang disempurnakan, tidak
dipecahkan. Dan tidak dicampur aduk dengan selainnya.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin Rahimahullah
berkata, “Jaduulan, maksudnya: dipotong sesuai anggota tubuh. Tidak
dipecahkan tulangnya. Dipotong dari ruas-ruas tulang.” (Lihat: Al-Syarh
al-Mumti’: 7/545)
Berarti, maksudnya: daging dipotong
sesuai anggota tubuhnya (tidak dicacah) atau dipotong pada ruas anggota
tubuh hewan, lalu diambil untuk dimakan sesuai yang dimau dan sisanya
disedekahkan. Walaupun tetap sah jika dipecahkan tulangnya dan dicacah
dagingnya.
. . . Oleh sebab itu, menjawab pertanyaan di atas, orang tua (ayah dan ibu) boleh memakan daging aqiqah atas anaknya. . .
Terdapat keterangan dalam Fatawa al-Lajnah al-Daimah (11/443) tentang masalah aqiqah ini,
لمن إليه
العقيقة أن يوزعها لحماً نيئاً أو مطبوخاً على الفقراء والجيران والأقارب
والأصدقاء ، ويأكل هو وأهله منها ، وله أن يدعو الناس الفقراء والأغنياء
ويُطعمهم إياها في بيته ونحوه ، والأمر في ذلك واسع
“Bagi orang yang melaksanakan aqiqah
hendaknya ia membagikannya dalam bentuk daging mentah atau sudah dimasak
kepada para fuqara’, tetangga, kerabat dekat dan teman-temannya. Dan
hendaknya ia dan keluarganya ikut memakan darinya. Ia juga boleh
mengundang orang miskin dan orang kaya untuk menyantap hidangan aqiqah
di rumahnya atau semisalnya. Masalah ini sangat lapang.” Wallahu Ta’ala
A’lam. [PurWD/voa-islam.com]
- See more at:
http://www.voa-islam.com/read/konsultasi-agama/2014/03/05/29387/bolehkah-orang-tua-memakan-daging-aqiqah-anaknya/;#sthash.N0z7Wqps.dpuf
Bolehkah Orang Tua Memakan
Daging Aqiqah Anaknya?
Seorang Ayah bertanya, “Assalamu ‘alaikum Ustadz, apa
kabar? Apakah orang tua boleh memakan daging aqiqah anaknya?”
-------
Ustadz pun menjawab "Hukum aqiqah sama dengan hukum kurban. Pemiliknya
boleh memakan sebagian darinya, menyedekahkan dan menghadiahkannya"
Beliau melanjutkan penjelasannya lagi "Karena
menyembelih hewan untuk aqiqah anak termasuk bab syukur kepada Allah. Dan apa
yang dikeluarkan sebagai bentuk syukur kepada Allah boleh dimakan sebagiannya"
Oleh sebab itu, menjawab pertanyaan di atas, orang tua (ayah dan ibu) boleh
memakan daging aqiqah atas anaknya.
Terdapat keterangan dalam Fatawa al-Lajnah al-Daimah
(11/443) tentang masalah aqiqah ini,
لمن إليه العقيقة أن يوزعها لحماً نيئاً أو مطبوخاً على
الفقراء والجيران والأقارب والأصدقاء ، ويأكل هو وأهله منها ، وله أن يدعو الناس
الفقراء والأغنياء ويُطعمهم إياها في بيته ونحوه ، والأمر في ذلك واسع
“Bagi orang yang melaksanakan aqiqah hendaknya ia
membagikannya dalam bentuk daging mentah atau sudah dimasak kepada para
fuqara’, tetangga, kerabat dekat dan teman-temannya. Dan hendaknya ia dan
keluarganya ikut memakan darinya. Ia juga boleh mengundang orang miskin danorang kaya untuk menyantap hidangan aqiqah di rumahnya atau semisalnya. Masalah
ini sangat lapang.” Wallahu Ta’ala A’lam.
NIKMAT AQIQAH - Jasa Aqiqah Terbaik di Surabaya, Gresik, Sidoarjo dan Sekitarnya. HOTLINE : 0851.0151.1000 / 0813.3311.8180 MOBILE / WA : 0813.3052.6902 BB : 597D.62CA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar